"Jembatan Gantung Ukir
“ Harapan dan Impianku “
“ Harapan dan Impianku “
Tinggal dan hidup didaerah terpencil yang jauh dari keramaian kota dan jauh dari sentuhan tekhnologi bukanlah sesuatu yang mudah. Dimana untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka harus menempuh jarak berkilo meter. Bahkan harus ditempuh dengan berjalan kaki. Adalah dusun Miri, merupakan daerah terpencil yang terletak di perbatasan Desa Mlinjon dengan daerah Kecamatan Dongko. Rata-rata mata pencaharian mereka hanya bertani dan buruh tani. Merupakan daerah pegunungan dengan kondisi jalan yang masih sulit dijangkau, membuat daerah tersebut sulit untuk berkembang. Rendahnya tingkat pendidikan, sumber daya manusia dan perekonomian karena pola pikir sebagian besar masyarakat disini masih tradisional menyebabkan daerah ini termasuk daerah tertinggal.
Saya sebagai seorang Mahasiswa teknik sipil yang berumur 19 tahun yang penuh energi, senyum selalu saja merekah dan menerawang lepas memupuk masa depan, dan saya merasa sangat prihatin terhadap situasi tersebut sehingga membuat hati saya tergerak untuk membantu mereka. Saya mempunyai gagasan untuk membuat jembatan sebagai sarana penyeberangan di sungai itu. Karena bukan hanya anak-anak sekolah saja yang memanfaatkan jembatan itu. Banyak juga penduduk disekitar situ yang memanfaatkan jalan tersebut untuk pergi ke pasar guna menjual hasil pertanian mereka. Selain dari sektor pendidikan dan ekonomi masyarakat disana juga sangat kesulitan dalam bidang peningkatan kesehatan. Karena di dusun Miri belum ada sarana pelayanan kesehatan yang memadai. Bahkan tenaga kesehatanpun belum ada. Sulit dibayangkan,bagaimana mereka dapat hidup dengan layak sedangkan beberapa sarana vital seperti sarana transportasi,pendidikan dan juga kesehatan yang seharusnya bisa menunjang kehidupan mereka sehari-hari tidak mereka dapatkan. Ketika ada penduduk yang sakit mereka harus berobat ke daerah lain yang memang sudah ada tenaga kesehatan disana. Itupun harus mereka tempuh dengan berjalan kaki. Bahkan untuk segera memberikan pertolongan pertama kepada si sakit mereka harus membawanya dengan tandu. Selain karena tidak adanya sarana transportasi yang memadai mereka juga harus melewati sungai sebagai satu-satunya jalan yang harus mereka lewati untuk memperpendek jarak tempuh. Ini sekelumit tentang bagaimana sulitnya memenuhi kebutuhan hidup didaerah terpencil dimana masyarakatnya yang masih berpola pikir ala tradisional.
Sebagai langkah awal dalam pengerjaan proyek ini saya musyawarahkan kepada seluruh warga. memang pada awalnya gagasan kita hanya dianggap sebagai lelucon saja, tetapi saya akan tetap berusaha meyakinkan warga. ketiak mereka telah menerima gagasan tersebut langkah selanjutnya saya mengajukan proposal ke berbagai pihak pemerintah daerah dan pihak swasta dan tentu saja kami mengumpulkan dana secara swadaya kepada masyarakat disana sebagai dana untuk pembuatan jembatan tersebut.
Kegiatan-kegiatan teknis pengerjaan jembatan dibagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan, meliputi pembersihan lokasi, pengukuran areal proyek/jembatan, dan pembuatan gudang material serta bedeng kerja.
2. Pekerjaan Tanah, meliputi galian, striping dan timbunan ( urugan ).
3. Tahap Tiga, pengerjaan pondasi jembatan dan lantai kerja dengan beton bertulang. Serta dilanjutkan kolom struktur jembatan.
4. Tahap pengerjaan pemasangan batu belah, meliputi pasangan batu belah abutment jembatan, sayap jembatan dan talud jembatan.
5. Tahap pemasangan atau pengecoran plat lantai jembatan.
6. Tahap urugan badan jembatan.
7. Tahap pemasangan pagar jembatan.
8. Tahap finishing, meliputi strikkan, plesteran, pembongkaran begesting dan pembersihan lokasi.
1. Tahap Persiapan, meliputi pembersihan lokasi, pengukuran areal proyek/jembatan, dan pembuatan gudang material serta bedeng kerja.
2. Pekerjaan Tanah, meliputi galian, striping dan timbunan ( urugan ).
3. Tahap Tiga, pengerjaan pondasi jembatan dan lantai kerja dengan beton bertulang. Serta dilanjutkan kolom struktur jembatan.
4. Tahap pengerjaan pemasangan batu belah, meliputi pasangan batu belah abutment jembatan, sayap jembatan dan talud jembatan.
5. Tahap pemasangan atau pengecoran plat lantai jembatan.
6. Tahap urugan badan jembatan.
7. Tahap pemasangan pagar jembatan.
8. Tahap finishing, meliputi strikkan, plesteran, pembongkaran begesting dan pembersihan lokasi.
Dan saat jembatan tersebut telah selasai, dan bisa untuk digunakan sebagai fasilitas umum, saya berharap bisa membantu masyarakat disana dalam meningkatkan taraf hidup mereka disana, dan saya selaku mahasiswa bisa sangat bangga bisa membantu mereka.
0 komentar:
Posting Komentar