Erick Edward. S

KNOWLEDGE is POWER


1.      PENGARUH PENAMBAHAN BENTONITE DAN SEMEN DALAM PROSES STABILISASI TANAH DASAR (SUBGRADE)


Pada bagian abstrak terdapat latar belakang, tujuan, metode pengerjaan, hasil serta kesimpulan yang jelas. Dilatarbelakangi karena sering terjadi kegagalan konstruksi jalan raya, salah satunya akibat buruknya kualitas tanah dasar (subgrade), sehingga diperlukan proses stabilisasi untuk memperbaiki kualitas tanah. Diharapkan dengan adanya tambahan bentonite pada campuran tanah dan semen, mampu memperbaiki karakteristik fisik dan mekanik tanah. Metode pengujian laboratorium berdasarkan SNI dan ASTM. Berdasarkan hasil analisis, penambahan bentonite tidak membantu menstabilkan tanah, karena daya serap bentonite hanya dapat digunakan sebagai bahan pengisi plastis dan kembang susutnya tinggi. Jadi bentonite hanya dapat digunakan sebagai bahan pengisi pada campuran tanah dan semen.

            Pada tahap perencanaan, pemilihan judul sudah sesuai dengan latar belakang. Latar belakang tertera pada bagian abstrak. Perumusan masalah dan penentuan batasan masalah tidak dijelaskan pada jurnal ini. Tujuan dari stabilisasi tanah yaitu untuk meningkatkan kemampuan daya dukung tanah dalam menahan serta meningkatkan stabilitas tanah. Manfaat diberikan bentonite pada tanah adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh bentonite dalam proses stabilisasi. Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pengambilan tanah asli (subgrade), kemudian pada tanah tersebut akan dilakukan serangkaian uji/test. Pengujian berat jenis untuk tanah asli, semen dan bentonite. Selanjutnya pengujian atterberg limit, pemadatan, CBR laboratorium, unqonfined dan swelling. Sistematika penulisan pada jurnal ini sudah sesuai, namun tidak dijelaskan mengenai jadwal rencana kegiatan yang berlangsung.

            Pada tahap pelaksaan, pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi. Pengolahn data tidak dijelaskan secara terperinci, Analisis data digambar melalui grafik dan dijelaskan, salah satunya penambahan semen 2% dapat menurunkan persentase swelling, tetapi setelah ditambah bentonite semakin naik. Artinya bahwa kadar semen dapat menurunkan potensi pengembangan tanah lempung, tetapi bentonite sebaliknya.


2.      STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG PADA TANAH PASIR PANTAI TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH


            Pada bagian abstrak tidak terdapat latar belakang permasalahan yang jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tanah lempung yang dicampurkan pada tanah pasir terhadap parameter kekuatan geser tanah. Tanah yang diuji berasal dari tanah pasir pantai Padang yang memiliki butiran seragam dan merupakan jenis tanah non kohesif yang mempunyai sifat antar butiran lepas. Untuk memperbaiki struktur tanah ini maka dilakukan pencampuran tanah lempung. Pengujian geser langsung dilakukan dengan dua cara, yang pertama kondisi basah, yaitu dengan pemadatan menggunakan proktor standar, yang keduia kondisi kering, yaitu dengan menggunakan derajat kerapatan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan parameter kuat geser tanah setelah tanah lempung dicampurkan pada tanah pasir. Untuk pengujian geser langsung, semakin padat suatu massa tanah maka semakin besar sudut gesernya, sebaliknya semakin lepas suatu massa tanah maka semakin kecil sudut geser yang dihasilkan. Semakin besar kadar lempung yang ditambahkan maka semakin meningkat kohesi tanah tersebut, dan sudut geser akan menjadi semakin menurun.

            Pada tahap perencanaan, pemilihan judul sudah sesuai dengan masalah yang ditinjau. Apabila suatu tanah yang terdapat di lapangan bersifat sangat lepas dan tidak padat, maka tanah tersebut perlu dilakukan perbaikan. Pada percobaan ini tanah pasir diperbaiki dengan mencampurkan tanah lempung pada tanah pasir untuk diteliti kuat geser tanahnya. Perumusan masalah dan penentuan batasan masalah tidak dijelaskan pada jurnal ini. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh penambahan tanah lempung yang dicampurkan pada tanah pasir pantai terhadap kekuatan geser tanah. Manfaat dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan tanah lempung yang dicampurkan pada tanah pasir pantai terhadap kekuatan geser tanah pasir sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif penggunaan tanah lempung sebagai bahan stabilisasi pada tanah pasir pantai dan dapat diaplikasikan pada kasus-kasus geoteknik di lapangan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan pengujian geser langsung pada kondisi tanah kering dan tanah basah. Sistematika penulisan pada jurnal ini sudah sesuai, namun tidak dijelaskan mengenai jadwal rencana kegiatan yang berlangsung.


            Pada tahap pelaksaan, pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi. Pengolahan data dilakukan menggunakan dua cara, yaitu AASTHO dan USCS. Analisis data digambar melalui grafik dan dijelaskan, salah satunya adalah semakin besar kadar lempung maka nilai sudut geser dalam semakin berkurang dan nilai kohesi semakin tinggi. Penafsiran analisis data dijelaskan secara terperinci, hingga dapat disimpulkan bahwa semakin padat massa tanah maka semakin besar sudut gesernya, dan sebaliknya semakin lepas massa tanah maka sudut geser semakin menurun.

3.      PENGARUH PROSES PEMBASAHAN DAN PENGERINGAN PADA TANAH EKSPANSIF YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR DAN ECO CURE


            Pada bagian abstrak terdapat latar belakang, tujuan, metode pengerjaan, hasil serta kesimpulan yang jelas. Dilatarbelakangi karena beberapa kondisi jalan di daerah Indonesia masih berupa tanah asli yang didominasi oleh tanah lempung dengan plastisitas dan kembang-susut yang tinggi. Pada kondisi tanah tersebut, permukaan jalan sangat mudah berubah karena faktor air, sehingga di musim hujan banyak ruas-ruas jalan yang rusak berat dan tidak dapat dilewati kendaraan bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh siklus pembasahan dan pengeringan pada tanah ekspansif yang distabilisasi oleh kapur dan eco cure. Kekuatan tekan diuji dengan unconfined compression test dan daya dukung diuji dengan tes CBR laboratorium. Hasil pemakaian kapur dan eco cure menghasilkan perbaikan sifat-sifat fisik dan mekanik dari tanah asli. Namun dari hasil tersebut, diperlukan variasi penambahan kapur dengan persentase yang berbeda atau perlu dipertimbangkan juga pemakaian campuran semen-kapur apabila ditambahkan dengan eco cure.

            Pada tahap perencanaan, pemilihan judul sudah sesuai dengan latar belakang. Latar belakang tertera pada bagian abstrak. Perumusan masalah pada jurnal ini adalah bagaimana perubahan nilai CBR dan kuat tekan pada contoh tanah asli dan contoh tanah yang distabilisasi dengan kapur dan eco cure, serta bagaimana pengaruh proses pembasahan dan pengeringan terhadap kuat tekan, kuat geser dan perubahan volume contoh tanah asli dan contoh tanah yang distabilisasi dengan kapur dan eco cure. Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi, yaitu penelitian dilakukan pada tanah asli jalan Bojonegoro - Padangan km 133 + 500 yang distabilisasi dengan kapur 8% dan eco cure 1%, serta pengujian kuat tekan menggunakan unconfined compression test dan nilai CBR diperoleh dari pengujian CBR laboratorium. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan nilai CBR dan kuat tekan pada contoh tanah asli dan contoh tanah yang distabilisasi dengan kapur dan eco cure, serta mempelajari perilaku pengaruh proses pembasahan dan pengeringan terhadap kuat tekan, kuat geser dan perubahan volume contoh tanah asli dan contoh tanah yang distabilisasi dengan kapur dan eco cure. Manfaat penelitian ini diharapkan bahwa penggunaan bahan stabilisasi kapur dan eco cure mampu mengatasi permasalahan yang terjadi pada pekerjaan jalan pada tanah asli dengan kondisi plastisitas dan kembang-susut yang tinggi saat musim hujan dan musim kemarau. Metode pengumpulan data tidak dijelaskan. Sistemtika penulisan sudah sesuai, namun jadwal rencana kegiatan tidak dijelaskan.

          Pada tahap pelaksaan, pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi. Pengolahan data dijelaskan secara terperinci. Ada beberapa bagian yang dianalisis, yaitu hasil pengujian sifat fisik tanah lempung campuran, hasil pengujian pemadatan standar terhadap tanah lempung campuran, perubahan nilai CBR akibat penambahan kapur dan eco cure, perubahan nilai swelling akibat penambahan kapur dan eco cure, dan hasil pengujian benda uji akibat siklus pembasahan dan pengeringan, Berdasarkan analisis yang didapati, dapat disimpulkan bahwa penambahan kapur 8% dan eco cure 1% menyebabkan perubahan kepadatan tanah akibat pemakaian berat volume kering yang meningkat, serta meningkatnya daya dukung tanah, yaitu kuat tekan, kuat geser dan nilai CBR.

  

4.      PENGARUH JARAK DAN PANJANG KOLOM DENGAN DIAMETER 5 cm PADA STABILITASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF MENGGUNAKAN METODE DSM BERPOLA TRIANGULAR TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH


Pada abstrak jurnal ini, penulis sudah cukup menjelaskan bagian-bagian yang sesuai dengan sistematika seharusnya pada penulisan abstrak. Penulis mengungkapkan tujuan penulisannya yaitu untuk memperbaiki tanah lempung ekspansif dengan menggunakan metode deep soil mixing berpola triangular dengan diameter kolom 5 cm untuk meningkatkan daya dukung.

Pada tahap perencanaan, penulis menjelaskan latar belakang yang sesuai dengan judul yang dipilih. Tujuan yang diungkapkan juga cukup dijawab pada bagian kesimpulan dengan penjelasan yang cukup detail. Begitu juga dengan metode yang dipakai, penulis menyajikannya dengan menggunakan diagram yang cukup mempermudah pembaca untuk memahami alurnya.

Pada tahap pelaksanaan, jurnal ini menjelaskannya dengan detail dari mulai klasifikasi, kriteria lempung ekspansif dan uji pembebanan. Penulis meyajikannya juga dengan menggunakan tabel dan grafik yang cukup jelas sehingga didapat kesimpulan bahwa semakin besar jarak antara kolom. semakin kecil daya dukung yang dihasilkan tetapi penurunan semakin besar. Semakin besar kedalaman kolom, maka daya dukung yang dihasilkan semakin besar tetapi penurunan semakin kecil.


5.      KAJIAN KERUNTUHAN INDUSTRI PADA SAAT PROSES KONTRUKSI


Pada bagian abstrak, penulis sudah cukup detil menjelaskan mengenai latar belakang masalah penulisan jurnal tersebut. Hanya saja penulis tidak mencantumkan tujuan dilakukannya penelitian tersebut. Hal yang melatarbelakangi penulis melakukan penelitian tersebut adalah keingintahuan penulis terhadap hal-hal yang mempengaruhi keruntuhan bangunan pada saat konstruksi. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh penulis, didapatkanlah hasil bahwa penyebab  keruntuhan bangunan adalah gaya angin yang ada pada saat konstruksi mengenai struktur yang belum rampung sehingga struktur mengalami ketidakstabilan.
Hasil dan Pembahasan Penulis membuat dua hipotesis yang memungkinkan menjadi penyebab runtuhnya bangunan saat proses konstruksi. Hipotesis tersebut antara lain adalah beban berlebih yang menyebabkan kekuatan struktur mencapai kondisi batas sehingga menimbulkan fraktur/putus atau lendutan yang besar, atau ada beban aktual yang tidak diperhitungkan dalam perencanaan.

Berdasarkan analisis dan perhitungan ulang yang telah dilakukan ternyata tidak ada kesalahan perhitungan dalam hal kuantitas bahan. Artinya, bahan yang digunakan di lapangan sudah sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya. Hipotesis kedua diterima, penyebab runtuhnya bangunan adalah karena ada beban aktual yang tidak diperhitungkan atau terjadi salah perhitungan. Bangunan yang belum rampung proses pembangunannya itu mendapatkan beban angin berlebih sehingga struktur tidak dapat menahan beban angin dan terjadilah keruntuhan pada struktur tersebut.
Pada bagian kesimpulan, penulis kurang membahas lebih lanjut mengenai penyebab keruntuhan sehingga penjelasan yang ada lebih kepada penjelasan-penjelasan umum mengenai sifat baja. Penulis hanya menjelaskan bahwa penyebab keruntuhan adalah karena adanya beban angin yang besar pada saat pembangunan sedang berjalan.


Sumber :
http://adeprayogy.blogspot.com/2016/11/review-jurnal-teknik-sipil.html
http://abrahamfranklins.blogspot.com/2016/10/analisis-jurnal-teknik-sipil-abrahamf.html

0 komentar:

Posting Komentar

ERICK EDWARD PLOREN SITORUS

Search

Gunadarma Corner

Popular Posts

Gunadarma Corner

Weekly most viewed

Electricity Lightning